Sisi Gelap Bali Diungkap Youtuber Bule Terkenal

Ubud

Jangan percaya apa yang ditampilkan sosial media sepenuhnya, mungkin itulah yang ingin disampaikan Youtuber ini. Dia bertandang ke Bali, dan menemukan air terjun dengan sampah berserakan di sekitarnya.

Dilansir dari Yahoo News, Senin (29/1/2024) Dale Philip, youtuber terkenal asal Skotlandia, menyampaikan sisi gelap dari keindahan Bali. Dia berkunjung ke ‘hidden gem’ yang viral di media sosial, Airair terjun Pengempu.

Air terjun itu berjarak sekitar 30 menit dari Ubud. Awalnya, dia tergiur karena destinasi itu terlihat indah di media sosial. Tetapi kenyataan tidak seindah angan-angan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya melihat tempat ini tampak luar biasa di banyak foto Instagram yang mencolok dan glamor,. Saat saya sendiri sampai di sana, saya menemukan bahwa tempat itu dipenuhi sampah,” tulisnya di media sosial.

[Gambas:Instagram]

Dalam TikTok, Dale mengungkap apa yang menunggunya di air terjun tersembunyi itu. Dia menemukan banyak sampah.

“Saya tidak menyangka melihat sampah-sampah ini tergeletak di sini. Itu sungguh memalukan! Benar-benar memalukan. Saya yakin Anda tidak akan melihatnya di foto Instagram siapa pun… yah, itulah kenyataannya,” kata dia.

Dale melanjutkan keterangan dengan menyebut mempertimbangkan untuk berenang di air terjun itu. Namun, dia mengurungkan niatnya.

“Tetapi, airnya tidak bersih, apalagi dengan banyaknya sampah dan sebagainya, mungkin tidak aman sama sekali untuk berenang di air tersebut. Saya cukup yakin itu akan membuat saya sakit,” dia menambahkan.

@dalephilipvlogs

Unexpected Surprise at Bali Waterfall 🇮🇩 I visited the Pengempu waterfall in Bali, Indonesia. I’d see this place looking amazing in many flashy, glamorous Instagram photos but when I arrived there myself I found out that it was covered in garbage.

#Bali #Indonesia #Travel #TravelAdvice #SoloTravel #BudgetTravel #TravelVlog ♬ original sound – Dale Philip

Dale mencoba berpikiran positif. Dia berharap sampah-sampah itu bukan berasal dari turis bule lainnya. Dia menduga sampah itu terbawa ke badan sungai dan mengikuti aliran sungai hingga ke air terjun itu.

Dalam cuplikan video yang diposting itu, Dale mengatakan jika air terjun itu gratis alias tak ada uang tiket yang dipungut. Dia mengusulkan agar ada yang menjaga dan memungut tiket dengan nominal Rp 10 ribu. Tujuannya, supaya ada yang membersihkan dan memungut sampah itu setiap hari.

Peringatan untuk wisata berkelanjutan

Profesor Joseph Cheer dari Western Sydney University menjelaskan bahwa sampah risiko dari pulau wisata.

“Tentu saja dengan semakin banyaknya wisatawan di sana (di Bali) akan memperbesar jumlah botol plastik sekali pakai yang dibuang ke tempat sampah,” katanya.

Dia juga menekankan permasalahan plastik di Bali berasal dari dari infrastruktur pengelolaan sampah yang buruk.

Profesor Cheer, yang juga merupakan salah satu ketua Dewan Masa Depan Global Forum Ekonomi Dunia untuk Masa Depan Pariwisata Berkelanjutan, mengatakan video Dale tersebut merupakan pengingat bagi wisatawan bahwa Bali tidak memiliki kapasitas untuk mendaur ulang dan menangani plastik dalam jumlah besar.

“Pertanyaannya adalah, ketika Anda pergi ke pulau-pulau ini, bagaimana Anda bisa mengubah perilaku Anda sebagai turis untuk memastikan bahwa Anda tidak menambah masalah? Pertimbangkan konsumsi Anda terhadap sesuatu dan bagaimana hal ini menambah tantangan yang dihadapi komunitas pulau kecil seperti itu,” kata dia.

Profesor Cheer mengusulkan agar pemerintah Indonesia juga mengambil tindakan terhadap masalah plastik. Salah satunya, mungkin menyediakan spot gratis isi minum.

“Jika wisatawan membawa botol minum mereka sendiri dan pihak berwenang menyediakan sumber minuman yang menyediakan air minum yang aman, Anda bisa melakukan perubahan kecil, bukan?” katanya.

Simak Video “Daya Tarik Bukit Asah di Bali Timur yang Cantiknya Tiada Duanya”[Gambas:Video 20detik](sym/wsw)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *