Penyebab Kecelakaan Pesawat JAL Masih Dicari, Kotak Hitam Jadi Kunci

Tokyo

Kecelakaan pesawat Japan Airlines (JAL) membuat dunia penerbangan terguncang. Para ahli yakin penyebab kecelakaan bisa diselidiki lewat kotak hitam.

Dilansir dari Japan Today pada Rabu (3/1), Penyelidik Jepang sedang bersiap-siap mengupas penyebab tabrakan dua pesawat di Bandara Haneda Tokyo. Kecelakaan itu terjadi pada Selasa (2/1), saat itu pesawat Airbus A350 JAL mengalami tabrakan dengan pesawat turborpop De Haviland Dash-8 Coast Guard atau pesawat penjaga pantai.

Kecelakaan ini menewaskan 5 awak pesawat penjaga pantai. Hanya satu orang yang selamat dari pesawat itu, sementara semua penumpang dan awak kabin pesawat JAL berhasil menyelamatkan diri.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyelidikan tersebut akan dipimpin oleh Japan Safety Transport Board (JSTB) dengan partisipasi lembaga-lembaga di Prancis, sebagai pabrikan dari pesawat itu. Para ahli telah memperingatkan bahwa penyebab dari kecelakaan itu bisa datang dari berbagai faktor. Terlalu diri untuk menyalahkan salah satu pihak.

Tim akan menyelidiki instruksi soal sistem pesawat dan bandara. Mereka juga akan mengecek soal instruksi yang diberikan oleh pengontrol udara terhadap kedua pesawat. Tugas utama penyelidik adalah memulihkan perekam kotak hitam, data penerbangan dan rekaman suara kokpit.

Seorang pejabat kementerian mengatakan bahwa pesawat A350 itu berusaha mendarat secara normal. Keberadaan pesawat penjaga pantai-lah yang dipertanyakan.

“Satu pertanyaan yang jelas adalah apakah pesawat penjaga pantai berada di landasan dan mengapa demikian,” kata Paul Hayes, direktur keselamatan penerbangan di konsultan Ascend by Cirium yang berbasis di Inggris.

Flight Safety Foundation menemukan bahwa gangguan dalam komunikasi dan koordinasi dapat berperan dalam kecelakaan di landasan pacu. Kurangnya peralatan elektronik untuk menghindari tabrakan di darat sudah menjadi perhatian sejak tahun 1980-an.

“Banyak insiden serius yang bisa dihindari melalui teknologi kesadaran situasional yang lebih baik, yang dapat membantu pengontrol lalu lintas udara dan pilot mendeteksi potensi konflik di landasan pacu,” pungkas CEO Flight Safety Foundation Hassan Shahidi.

Simak Video “Detik-detik Pesawat Japan Airlines Terbakar Seusai Tabrakan di Bandara Haneda Tokyo”[Gambas:Video 20detik](bnl/wsw)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *