KSOP Labuan Bajo Ungkap Dugaan Penyebab Kapal Wisata Carpidiem Terbakar

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo menduga terbakarnya kapal wisata Carpediem dipicu korsleting atau arus pendek listrik.

“Dugaan sementara dari hubungan arus pendek listrik pada kabin bawah sebelah kanan belakang kapal,” kata Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, Minggu 4 Februari 2024.

Stephanus juga menegaskan kapal tersebut tidak melakukan clereance out sebelum berlayar.

Adapun clereance out bertujuan untuk mengecek sejumlah dokumen seperti sertifikat keselamatan, PAS Besar, PAS Kecil, dan surat ukur kapal. “Kapal tidak teregistrasi di data syahbandar,” tegas Stephanus.

Baca juga: BREAKING NEWS : Kebakaran di Jalan Adi Sucipto Ruteng, 1 Rumah, Konter HP dan Warung Terbakar

Kecelakaan Kedua di 2024

Terbakarnya KM Carpidiem pada Sabtu 3 Februari kemarin merupakan insiden kecelakaan kapal wisata kedua yang terjadi di perairan Labuan Bajo.

Sebelumnya pada 4 Januari lalu, kapal wisata Alfathran kandas. Saat kejadian kapal nahas itu membawa dua belas (12) penumpang, enam ABK anak, lima wisatawan asing asal Belanda dan satu pemandu wisata. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.

Sebulan berselang kecelakaan kembali terjadi, kali ini menimpa kapal Carpidiem yang terbakar di perairan Pulau Siaba kawasan Taman Nasional (TN) Komodo. Kapal kayu itu membawa dua turis asing asal Kanada dan empat orang ABK.

Kedua korban merupakan pasangan suami istri bernama Kevin Stewart (67) dan Maureen Claine (66). Seluruh barang bawaan mereka ludes terbakar mulai dari paspor, pakaian, hingga kamera, hanya tersisa pakaian di badan.

Baca juga: Atasi Krisis Air, Pemkab Manggarai Timur Gelontarkan Dana Rp 3,4 Miliar  

Kanit Gakkum Satpolairud Polres Manggarai Barat Aipda Gregorius Ang Bere mengatakan, kerugian akibat insiden itu ditaksir mencapai Rp30 juta.

“Semua barang (wisatawan) hilang, mereka tinggal pakaian di badan. Tapi nanti itu akan di urus travel agent mereka,” jelas Gregorius.

Gregorius menambahkan, pasangan suami istri itu rencananya akan kembali ke Kanada Senin lusa. Karena hilang paspor, mereka nanti akan dibuatkan berita kehilangan di Polres Manggarai Barat, sembari berkoordinasi dengan pihak Imigrasi di Denpasar.

“Nanti dari sini (Labuan Bajo) korban terbang ke Denpasar, baru dibuatkan paspor di Denpasar untuk bisa pulang ke Kanada,” imbuhnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

BERITATERKAIT

Baca Juga

Ikuti kami di

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *