Korban Penggeroyokan di Waidoko : Saya Tidak Mau Damai, Para Pelaku Harus Diproses

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Saverius Eduardus Karwayu, warga Waidoko, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka yang menjadi korban dugaan penggeroyokan belasan pemuda, Kamis, 11 Januari 2024 malam meminta Polsek Alok menangkap dan memroses semua pelaku.

Ia pun dengan tegas menolak adanya upaya perdamaian dari para pelaku dan semua pihaknya. Pasalnya, kasus yang menimpanya sungguh membuat dirinya terpukul. Pasalnya, kasus yang dialaminya disaksikan oleh istri dan anaknya.

“Saya tetap minta proses hukum. Istri dan anak saya melihat saya dipukul. Istri saya sampai menangis. Anak saya yang masih berusia 3 tahun trauma. Ia melihat bapaknya dipukul. Lebih menyakitkan istri saya yang sedang hamil melihat saya dipukul di depan rumah saya. Mereka rupanya tidak terima karena saya menegur mereka menggunakan motor racing. Saya hanya tegur.

Mungkin karena pengaruh alkohol mereka parkir motor di rumah mereka lalu datang menggeroyok saya. Kami bertetangga masa dibuat seperti ini. Ini yang saya tidak terima,” tegas Saver, nama panggilan korban saat ditemui TRIBUNFLORES.COM di Maumere,Jumat, 12 Januari 2024 siang.

Baca juga: BREAKING NEWS : Warga Waidoko Maumere Dikeroyok Belasan Pemuda, Sang Istri Menangis, Anak Trauma

Ia menegaskan, malam usai kejadian ia sudah membuat laporan polisi dan mendesak agar para pelaku ditangkap. Bahkan ada pihak yang mau berusaha mendamaikan kasus ini tetap ditolak.

“Saya tidak mau damai. Keluarga besar saya minta para pelaku diproses. Tadi malam sampai pagi saya sudah sampaikan kepada penyidik kasusnya diproses dan tidak ada kata damai,” papar Saver.

Ia mengatakan, dirinya bersama istri dan seorang saksi sudah dimintai keterangan oleh penyidik pasca kejadian.

Saya dan istri serta satu saksi yang adalah anak kos sudah dimintai keterangan. Informasinya ada pelaku yang sudah diamankan. Saya sempat tanya dan heran ada 11 orang yang datang menggeroyok saya semua harus diperiksa,” ujar Saver.

Ia menduga kuat para pelaku tidak diterima dengan tegurannya. Akan tetapi niatnya menegur agar jangan ribut di jalan pemukiman warga pada malam hari adalah hal yang wajar.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *