Kisah Bocah 11 Tahun yang Jatuh Hati dengan Bahasa Isyarat

Jakarta

Saat bocah SD yang lainnya berlomba les matematika dan bahasa asing, beda dengan yang satu ini. Bocah kelas 6 SD ini tertarik dengan bahasa isyarat atau bisindo.

Nama anak laki-laki ini Abiyu danishwara Andariesta, panggilannya Abiyu. Sama seperti pelajar lainnya, dia sangat aktif menggunakan media sosial dan serba ingin tahu apapun.

Namun, yang membuatnya berbeda adalah adanya ketertarikan belajar bisindo, atau bahasa isyarat Indonesia yang biasa digunakan oleh komunitas tuli.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Aku tertarik belajar bahasa isyarat karena lihat Instagram. Pertama kali lihat videonyaa, jadi ingin belajar,” katanya kepada detikTravel di Kafe Sunyi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2023).

Informasi nih untuk traveler, Kafe Sunyi merupakan kafe yang memperkerjakan teman-teman tuli. Jadi di sini para pengunjung menggunakan bahasa isyarat untuk mengorder makanan maupun minuman.

Abiyu bersama ibunya di Kafe Sunyi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Foto: (Syanti Mustika/detikcom)

Nah, karena lagi liburan sekolah Abiyu memaksa ibunya untuk mengantarnya ke Kafe Sunyi. Salah satu tujuannya adaalh untuk bertemu dengan kakak-kakak di Kafe Sunyi dan mempraktekkan bahasa isyarat yang dipelajarinya.

“Aku senang bisa datang ke sini dan praktek bahasa isyarat. Aku senang, aku baru bisa percakapan bahasa dasar saja dan baru dua bulan aku belajar. Senang tadi bisa pesan pakai bahasa isyarat,” ceritanya semangat.

Saat ditanya kenapa dia tertarik, ternyata dia ingin bisa berinteraksi dengan teman-teman tuli. Bocah yang bercita-cita jadi pilot ini ingin bisa merangkul semua tanpa ada perbedaan. Selama 2 bulan ini dia belajar mandiri melalui media sosial.

“Kalau belajar bahasa Jerman, bahasa Prancis kan semua orang banyak yang minat, kalau bahasa isyarat jarang dan aku mau belajar. Aku ingin bisa ngobrol dengan teman-teman tuli,” tambahnya.

Kafe Sunyi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Foto: (Syanti Mustika/detikcom)
Kafe Sunyi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Foto: (Syanti Mustika/detikcom)

Nur Ismawati, ibu dari Abiyu mengaku bangga dengan anaknya yang punya ketertarikan tidak biasa. Dia akan selalu support kemauan anaknya yang ingin belajar hal baru.

“Dibanding teman-teman yang lain yang tertarik bahasa Jerman, Prancis Inggris hingga bahasa Korea, dia memilih belajar yang lain dan itu membuat saya jadi bangga. Ternyata ini bagian dari proses empati dia, dan ini ternyata cara anak saya, belajar bahasa Isyarat,” kata Isma.

Isma melanjutkan jika dia dipaksa oleh Abiyu untuk datang ke Kafe Sunyi. Awalnya dia bingung, kenapa anaknya mengajak ke sini, namun tatkala menyadari keunikan dari Kafe Sunyi, dia malah mau datang lagi.

Kafe Sunyi berada di Jalan Barito no 31, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kafe ini mudah sekali dijangkau dengan transportasi umum ini. Hanya 15 menit berjalan kaki dari Halte Busway CSW atau MRT Blok M. Kafe ini dekat Taman Ayodia.

eruntuk harga makanan dan minuman mulai dari Rp 20 ribuan. Untuk jam operasional Minggu-Kamis 09.00 WIB-22.00 WIB, sedangkan Jumat-Sabtu pukul 09.00 WIB-23.00 WIB.

Selain di Barito, Kafe Sunyi juga ada di Alam Sutera dan Bekasi lho. Nah, Kafe Sunyi bisa nih jadi pilihan kafe unik di Jakarta Selatan yang bisa dikunjungi selama liburan Nataru.

Simak Video “Mengenal Museum MACAN, Oase di Tengah Tandusnya Permuseuman RI”[Gambas:Video 20detik](sym/wsw)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *