Inilah 10 Sektor Produktif dengan Utang Pinjol Terbesar pada November 2023

Laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, nilai penyaluran fintech lending atau pinjaman online (pinjol) di Indonesia mencapai Rp21,76 triliun pada November 2023.

Dari jumlah tersebut, penyaluran pinjol ke sektor produktif mencapai Rp7,41 triliun atau setara 34,08% dari total penyaluran pinjol nasional.

Sepanjang November 2023, sektor produktif yang menerima pinjaman online terbesar adalah sektor perdagangan besar-eceran dan reparasi-perawatan kendaraan senilai Rp2,88 triliun atau sekitar 38,87% dari total penyaluran pinjol sektor produktif.

Posisi kedua ditempati oleh sektor produksi barang/jasa oleh rumah tangga untuk kebutuhan sendiri dengan utang pinjol Rp1,17 triliun, diikuti sektor jasa lainnya dengan nilai Rp852,4miliar.

Kemudian, sebanyak Rp789,44 miliar pinjol masuk ke sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum, dan Rp353,93 miliar untuk sektor kesenian, hiburan, dan rekreasi.

Adapun sektor pemeliharaan atau treatment air, treatment air limbah, treatment dan pemulihan material sampah, dan aktivitas remediasi tercatat tidak menyalurkan pinjaman online sama sekali pada November 2023.

Sementara, sektor produktif dengan utang pinjol paling kecil pada November 2023 berasal dari administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang nilainya Rp6,73 miliar.

Berikut daftar lengkap 10 sektor produktif penerima pinjaman online terbesar pada November 2023:

Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor: Rp2,88 triliun
Aktivitas produksi barang dan jasa oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sendiri: Rp1,17 triliun
Aktivitas jasa lainnya: Rp852,4 miliar
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum: Rp789,44 miliar
Kesenian, hiburan dan rekreasi: Rp353,93 miliar
Pertanian, kehutanan dan perikanan: Rp239,44 miliar
Konstruksi: Rp171,32 miliar
Aktivitas badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya: Rp161,62 miliar
Pengangkutan dan pergudangan: Rp127,28 miliar
Real estat: Rp124,84 miliar

(Baca: Nilai Penyaluran Pinjol di Indonesia Turun pada November 2023)