Inggris Pulangkan Mahkota Permata ke Ghana, tapi Statusnya Pinjaman

London

Inggris baru saja memulangkan kembali barang-barang jarahan dari Istana Raja Asante di Ghana. Lucunya, barang-barang itu dipulangkan dengan status pinjaman.

Dilansir dari BBC pada Jumat (26/1/2024), Victoria & Albert Museum (V&A) memulangkan 17 barang dan 15 unit dari British Museum. Barang-barang ini masuk dalam perjanjian kesepakatan pinjaman jangka panjang Inggris ke Ghana.

Barang-barang yang akan dipinjamkan sebagian besar diambil selama perang abad ke-19 antara Inggris dan Asante. Di antaranya adalah pedang negara dan lencana emas yang dikenakan oleh pejabat yang bertugas untuk membersihkan jiwa raja.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudah sejak lama Ghana meminta Inggris untuk mengembalikan barang-barang istana Asante. Barang-barang itu sudah merantau selama 150 tahun di Inggris.

Kepala perunding Ghana mengatakan bahwa dirinya mengharapkan adanya kerja sama budaya yang baru. Selama beberapa generasi, Ghana berjuang untuk memulangkan barang-barang berharga tersebut.

Beberapa museum nasional di Inggris, termasuk V&A dan British Museum dilarang oleh undang-undang untuk secara permanen mengembalikan barang-barang koleksi itu. Namun adanya kesepakatan pinjaman ini dipandang sebagai cara untuk mengizinkan barang-barang itu pulang ke negara asalnya.

Tristram Hunt, direktur V&A, mengatakan bahwa barang-barang emas itu setara dengan permata mahkota kerajaan Inggris. Ketika museum menyimpan benda-benda dari perang dan penjarahan, mereka mempunyai tanggung jawab kepada negara asal untuk memikirkan bagaimana cara membagi benda itu secara lebih adil.

“Bagi saya, tampaknya tidak semua museum akan runtuh jika kita membangun kemitraan dan pertukaran seperti ini,” kata Hunt.

Namun Hunt menegaskan bahwa kemitraan budaya baru ini bukan cara resituti pintu belakang. Artinya ini bukanlah cara untuk mengembalikan kepemilikan permanen ke Ghana.

Perjanjian pinjaman berdurasi 3 tahun dengan opsi untuk diperpanjang selama 3 tahun berikutnya. Perjanjian ini tidak dibuat dengan pemerintahan Ghana namun dengan Otumfo Osei Tutu II, raja Asante saat ini yang dikenal dengan nama Asantehene.

Asantehene masih memegang peran seremonial yang berpengaruh, meskipun kerajaannya menjadi bagian demokrasi modern Ghana.

Barang-barang itu akan dipajang di Museum Istana Manyia di Kumasi, ibu kota wilayah Asante, untuk merayakan ulang tahun perak Asantehene.

Artefak emas Asante adalah simbol utama pemerintahan kerajaan Asante. Masyarakat percaya bahwa artefak emas itu berisi roh mantan raja Asante.

Simak Video “Inggris Dilanda Banjir Setelah Diterjang Badai Henk”[Gambas:Video 20detik](bnl/fem)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *