Berdasarkan data Bank Dunia, harga minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI) merangkak naik awal tahun ini.
Pada Februari 2024 rata-rata harga minyak mentah Brent mencapai US$83,76 per barel, naik 4,4% dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom), serta lebih tinggi 1,3% dibanding setahun lalu (year-on-year/yoy).
Dalam periode sama harga minyak mentah WTI mencapai US$76,70 per barel, naik 3,8% secara bulanan (mom), tapi masih lebih rendah 0,2% dibanding setahun lalu (yoy).
Menurut United States Energy Information Administration (EIA), harga minyak dunia awal 2024 naik karena ada serangan dari kelompok militan Houthi Yaman terhadap kapal pengangkut minyak yang melintasi Laut Merah.
Akibatnya, sejumlah kapal terpaksa melintasi jalur lain yang rutenya lebih jauh dan memakan lebih banyak biaya.
EIA pun menilai harga minyak mentah baru bisa turun mulai kuartal kedua 2024, meski masih ada risiko yang mengganjal.
“Kami memperkirakan penurunan harga akan muncul pada kuartal kedua 2024, karena persediaan minyak global secara umum meningkat,” kata EIA dalam laporan Short-Term Energy Outlook edisi Februari 2024.
“Namun, risiko gangguan pasokan yang berkelanjutan di Timur Tengah berpotensi menyebabkan harga minyak mentah lebih tinggi dari perkiraan kami,” kata mereka.
(Baca: Jika Perang Tak Meluas, Bank Dunia Prediksi Harga Minyak Menurun)