Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menyoroti ketimpangan kekayaan di Indonesia. Ini terlihat dari kekayaan yang dikuasai segelintir orang.
Hal ini ia sampaikan dalam acara Debat Capres-Cawapres 2024 seri kedua bertema “Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital, Keuangan, Investasi, Pajak, Pengelolaan APBN/APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan” di Jakarta Convention Center, Jumat (22/12/2023).
Dalam sesi paparan visi-misi, laki-laki yang akrab disapa Cak Imin ini mengatakan, “Bayangkan, 100 orang Indonesia kekayaannya di atas 100 juta jumlah penduduk Indonesia. Artinya ini keadaan yang tidak adil.”
Mengutip data World Inequality Database, rata-rata kekayaan penduduk 1% terkaya di Indonesia memang jauh di atas rata-rata penduduk nasional. Rata-rata kekayaan penduduk 1% terkaya ini juga terus meningkat jika dibandingkan dengan rata-rata nasional yang cenderung stagnan.
Pada 2000, rata-rata kekayaan penduduk 1% teratas mencapai Rp 494 juta. Sementara, rata-rata kekayaan penduduk nasional sebesar Rp 35,07 juta. Berselang 20 tahun kemudian, yaitu pada 2020, rata-rata kekayaan penduduk 1% teratas melonjak menjadi Rp 2,07 miliar. Sementara, rata-rata kekayaan penduduk nasional masih sebesar Rp 142,2 juta.
Baca juga: Kesenjangan Ekonomi di RI Tidak Banyak Berubah sejak 20 Tahun Lalu